Bhayangkara101, Maros.- Menjelang peringatan ke-78 Hari Bakti TNI Angkatan Udara, Lanud Sultan Hasanuddin memanen jagung hibrida di lahan binaan seluas 53 hektar di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (1/7/2025). Kegiatan ini merupakan tahap awal dari total 2.300 hektar lahan yang akan dipanen secara bertahap.
Panen dipimpin Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., didampingi Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 7/D.I, Ny. Betty Arifaini Nur Dwiyanto, bersama jajaran TNI AU, instansi terkait, dan para petani binaan.
Dalam sambutannya, Danlanud menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan nyata terhadap program Asta Cita Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Momentum Hari Bakti TNI AU bukan hanya mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi TNI AU dengan masyarakat. Panen ini mencerminkan semangat gotong royong, dedikasi, dan pengabdian kami demi kesejahteraan bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan Lanud Sultan Hasanuddin secara aktif mendorong pemanfaatan lahan-lahan potensial serta penguatan sektor pertanian melalui pembinaan dan pelatihan kepada para petani. “Kami berkomitmen untuk mendampingi masyarakat agar mampu mengelola sumber daya pertanian secara mandiri dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Danlanud juga menuturkan bahwa petani adalah ujung tombak ketersediaan pangan nasional sehingga TNI AU terus membangun sinergi dengan masyarakat melalui penyediaan lahan, pendampingan, dan kerja sama lintas sektor demi kemandirian pangan.
Panen jagung ini mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar, yang merasakan langsung dampak positif dari kerja sama dengan TNI AU, terutama dalam mengoptimalkan lahan tidur dan meningkatkan hasil pertanian.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Danwing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Pnb Hilman L.P Ambarita, M.M.S., Kadislog Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Tek Lukman Hakim, S.Pd., M.Int.Sy., Camat Tompobulu Hardiman Bakri, S.STP., serta tokoh masyarakat setempat.
MB101 – Dispenau
Comment