JAKARTA, MB – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Founder ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian meluncurkan konten video paduan 4 Pilar MPR RI dalam aplikasi ‘Ruang Pelatihan by ESQ’, yang didesain oleh ESQ Leadership Center. Aplikasi ‘Ruang Pelatihan by ESQ’ bisa di download secara gratis di berbagai tipe smartphone. Setelah melakukan registrasi, masyarakat bisa memasukan kode voucher ‘4pilar’ untuk mendapatkan paket free access video Sosialisasi 4 Pilar MPR RI. Melalui aplikasi ‘Ruang Pelatihan by ESQ’, masyarakat bisa mengakses berbagai materi tentang 4 Pilar MPR RI dari manapun dan kapanpun, tidak terhalang jarak dan waktu.
“Video Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dalam aplikasi ‘Ruang Pelatihan by ESQ’ merupakan bagian dari gerakan pembaruan dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang sudah dimulai sejak awal masa jabatan MPR periode 2019-2024. Didalamnya terdapat 7 video utama. Terdiri dari Pengenalan 4 Pilar MPR RI; Lebih Dekat dengan Pancasila; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Bhineka Tunggal Ika; NKRI Harga Mati; Milenial sebagai Agen Perubahan 4 Pilar MPR RI’ serta Kolaborasi 4 Pilar MPR RI dengan 7 Budi Utama ESQ. Setelah menyaksikan ketujuh video tersebut, masyarakat bisa mendapatkan e-Certificate,” ujar Bamsoet dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama ESQ Leadership Center dan peluncuran konten video paduan 4 Pilar MPR RI dalam aplikasi ‘Ruang Pelatihan by ESQ’, di Komplek Majelis/MPR RI, Jakarta, Sabtu (11/12/2021).
Turut hadir antara lain Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Internasional Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna, serta ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, selain menghadirkan konten video paduan 4 Pilar MPR RI dalam aplikasi ‘Ruang Pelatihan by ESQ’, gerakan pembaruan dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI juga telah dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi, khususnya optimalisasi platform media sosial seperti website, Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook official MPR RI.
“Kedua, dengan menggali potensi dan merangkul para influencer dan tokoh masyarakat yang familiar dan dekat dengan kehidupan generasi muda. Seperti Raffi Ahmad dan Atta Halilintar, yang turut ambil bagian dalam berbagai kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI. Ketiga, disamping berbagai metode yang telah dilakukan melalui seminar, ceramah, focus group discussion, pengkajian kemajelisan, serta berbagai metode konvensional lainnya, Sosialisasi 4 Pilar MPR RI juga diselenggarakan dengan berbagai pendekatan baru. Kemarin, baru saja MPR RI menyelenggarakan lomba Ajang Karya Video 4 Pilar MPR RI, yang diikuti sekitar 2.900 pelajar SLTA dan sederajat dari berbagai penjuru Nusantara,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Sosialisasi 4 Pilar MPR RI juga dilakukan dengan menjangkau berbagai elemen masyarakat. Dari mulai tokoh masyarakat, komunitas akademis, dan organisasi kemasyarakatan, hingga kelompok komunitas yang beragam dalam masyarakat, misalnya komunitas otomotif, pecinta satwa, penggemar olahraga, komunitas profesi ojek online, dan banyak lagi lainnya.
“Melalui berbagai metode tadi, diharapkan nilai-nilai 4 Pilar MPR RI tidak menjadi barang tabu, apalagi dianggap jadul, oleh generasi muda bangsa. Mengingat dalam menghadirkan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI untuk kalangan milenial, pelajar SMP, SMA, hingga mahasiswa haruslah dalam format yang lebih segar. Sehingga lebih optimal sebagai gerakan pencerahan dalam pembangunan karakter bangsa. Sekaligus menjadikan semangat 4 Pilar MPR RI sebagai pembangunan wawasan kebangsaan bangsa menjadi gerakan kolektif yang berdampak masif,” tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, melalui berbagai pendekatan dan metodologi yang disesuaikan dengan realitas sosial dan kehidupan anak muda, diharapkan wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda menjadi konsep yang lebih membumi, mudah dipahami, dan bukan konsep yang hanya ada di awang-awang dalam alam utopia. Mengingat seiring perkembangan dan kemajuan zaman, pembangunan karakter dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda semakin dirasakan urgensinya. Karena Kalangan muda merupakan agen perubahan, kontrol sosial, kekuatan moral, penjaga nilai kebangsaan, maupun sebagai generasi penerus bangsa.
“Terlebih bangsa Indonesia telah menginjakkan kaki pada periode bonus demografi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif yang didominasi kaum muda, yang akan menjadi tulang punggung pembangunan nasional,” pungkas Bamsoet. (*)
Comment