Tangerang Selatan, MB — Gelombang kritik terhadap Dinas SDABMBK Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali memanas. Sebuah poster seruan aksi yang beredar luas memantik perhatian publik dengan pesan tegas:
“Minta Kejati — Usut dan audit beberapa kegiatan pekerjaan di dinas SDABMBK. Coming soon.”
Poster ini bukan sekadar ajakan, tetapi dianggap sebagai sinyal keras bahwa masyarakat sudah berada pada tahap frustrasi akibat berulangnya dugaan kejanggalan dalam pekerjaan SDABMBK.
Aroma Kejanggalan yang Tak Pernah Padam.
Berdasarkan rangkaian laporan DUMAS yang sudah masuk ke Kejati Banten dalam beberapa bulan terakhir, publik menilai ada pola yang tak biasa:
-Realisasi fisik pekerjaan yang tidak sinkron dengan dokumen
-Proyek infrastruktur tanpa transparansi yang memadai
-Pengawasan yang dianggap “mati suri”
-Pekerjaan jalan dan drainase yang sering memicu keluhan warga
Sumber-sumber warga menilai bahwa dugaan masalah ini tidak muncul sesekali, tetapi berulang, sehingga publik bertanya-tanya: ada apa sebenarnya di tubuh SDABMBK?
Cecep Anang Hardian: “Ini Sudah Kelewatan, Kejati Harus Turun!”
Tokoh masyarakat Tangsel, Cecep Anang Hardian, menegaskan bahwa seruan aksi ini muncul bukan karena emosi sesaat, tetapi karena penumpukan kekecewaan.
“Kami sudah lapor, kami sudah sampaikan data, tapi responsnya itu loh… seperti angin lewat. Ini sudah kelewatan. Kejati harus turun,” tegas Cecep yang saat ini juga tengah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Aliansi Wartawan Independen Indonesia (AWII) untuk wilayah Tangsel.
Cecep juga menilai bahwa poster yang beredar adalah bentuk awal dari tekanan publik terstruktur, bukan sekadar alat propaganda.
Sumber Lapangan: “Coming Soon Bukan Hiasan, Ini Kode Gerakan”
Beberapa sumber investigasi di lapangan menyebutkan bahwa kalimat “Coming soon” bukan sekadar pemanis, tetapi menandakan bahwa:
Aksi publik sedang dipersiapkan
Dokumen dan bukti yang selama ini ditahan akan dipublikasikan.
Ada kemungkinan pelaporan lanjutan ke Kejagung jika Kejati lamban
Sumber menyebut rencana ini masuk ke kategori gerakan terukur, bukan aksi spontan.
Publik Bertanya: Kenapa SDABMBK Selalu Jadi Sorotan?
Dalam beberapa tahun terakhir, SDABMBK Tangsel dianggap sebagai salah satu dinas yang paling sering mendapat sorotan negatif, khususnya terkait:
-Pekerjaan jembatan
-Pengaspalan dan betonisasi
-Peningkatan drainase
-Proyek-proyek tak ber-papan nama
-Informasi anggaran yang sulit diakses
Poster yang beredar makin menegaskan: publik tidak lagi percaya pada mekanisme internal.
Karena itu, Kejati Banten diminta untuk mengambil alih, mengaudit, dan memeriksa semua pihak yang terlibat.
Tekanan Semakin Menguat,
Seruan aksi dalam poster itu bukan akhir, tetapi permulaan. Jika Kejati Banten tetap tak bergerak, publik bersiap menaikkan isu ini ke tingkat lebih tinggi. *








Comment