BATAM, MB – Pembangunan Rempang Eco City di Batam bukan hanya proyek fisik atau infrastruktur, tetapi juga tonggak penting dalam membangun kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui integrasi sektor keuangan dan investasi yang berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan oleh Andi Silalahi, S.Sos. BPOKK DPC Partai Demokrat, Kota Batam. Senin (12/5/2005).
Lebih lanjut, ia paparkan terkait Project Strategi Nasional (PSN) sebagai berikut;
1. Rempang sebagai Ekosistem Investasi Hijau dan Inklusif.
Rempang Eco City dirancang untuk menjadi kawasan industri dan pemukiman berbasis ekologi. Ini membuka peluang besar bagi investasi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, agribisnis modern, dan pariwisata hijau. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, hasil investasi ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar, menciptakan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.
2. Perluasan Akses Keuangan untuk Masyarakat Lokal.
Program keuangan inklusif seperti koperasi Merah Putih, pembiayaan UMKM, dan literasi keuangan harus menjadi bagian dari masterplan. Hal ini penting agar masyarakat Rempang tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku aktif dalam pertumbuhan ekonomi kawasan.
3. Kolaborasi Antara Pemerintah, Investor, dan Komunitas.
Kesejahteraan sejati akan terwujud jika pengelolaan investasi di Rempang dilakukan secara transparan dan melibatkan komunitas lokal. Skema investasi berbasis partisipasi masyarakat dapat memperkuat rasa memiliki dan menghindari konflik sosial.
4. Dukungan Infrastruktur Keuangan Modern.
Untuk menarik investasi jangka panjang, Rempang perlu memiliki infrastruktur keuangan yang kuat, mulai dari kehadiran bank digital, agen asuransi, platform investasi mikro, hingga edukasi finansial berbasis komunitas.
5. Rempang Sebagai Model Kota Finansial Ramah Lingkungan.
Dengan pengembangan yang terencana dan dukungan sektor keuangan digital, Rempang dapat menjadi model kawasan yang memadukan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan—sebuah cita-cita pembangunan masa depan Indonesia. **
Comment